Halaman

Jumat, 23 November 2012

Cara Merakit Motor Drag


BAGI anak muda yang gemar sepeda motor, mungkin tidak asing lagi dengan adegan balapan motor. Biasanya aksi balapan motor tersebut dilakukan secara resmi atau liar yang digelar di jalan-jalan raya menjelang tengah malam. Sementara jika resmi umumnya berlangsung di tempat tertentu agar penonton dan bikers bisa aman ketika beraksi. 
Untuk bisa menjuarai berbagai event balap, biasanya penggemar aksi balapan tersebut akan mencari bengkel yang bisa membuat motor lari kencang. Bahkan mengantri pun tidak masalah ketika harus menunggu giliran untuk di tune up mesinnya. Yang penting motornya bisa ditangani secara langsung oleh mekanik bengkel tersebut.
Satu diantara bengkel yang setiap hari didatangi penggemar motor balap adalah Satelite Jaya Motor. Bengkel ini terletak di Jl Raya Parung Serab/Kota Kembang Rt 03/04 Tirtajaya Depok. Bagi penggemar balapan motor, bengkel ini memang sudah terkenal mampu membuat motor berlari kencang dan selalu menjadi juara dalam berbagai event balap motor.
Ketenaran bengkel ini juga tidak hanya untuk wilayah Depok dan sekitarnya tapi sudah merambah hingga ke Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Riau dan Sulawesi. Bahkan karena selalu menjadi juara dalam berbagai event balap, salah satu motornya tune up-nya ditulis oleh media otomotif nasional.


Dari luar, bengkel ini memang seperti bengkel sepeda motor lainnya. Bengkel ini pun hanya menempati rumah kontrakan uang luasnya 3 x 7 meter. Namun jika sudah masuk ke dalam ruangan maka akan banyak motor drag race yang dipajang. Saat TNOL mengunjungi bengkel tersebut, ada sekitar 6 motordrag race yang sudah selesai di tune up.
Menurut Eko Aryanto, mekanik dan pemilik bengkel Satelite Jaya Motor, untuk membuat motor bisa berlari kencang hingga bisa menjadi juara drag race maka harus merubah semua ukuran standar sepeda motor menjadi ukuran sesuai kelas drag race. Perubahan ukuran tersebut meliputi gear ratio, noken as, saher, pen struk, system pengapian, knalpot dan menaikan CC.

Namun semua ukuran yang tidak standar tersebut juga harus diimbangi dengan pemasangan atau penempatannya. Jika tidak tepat memasangnya maka jangan harapkan motor bisa berlari kencang karena yang didapat adalah motor malah mogot ditengah jalan. Apalagi dalam mengoprek motor tergantung keahlian mekanik. Dalam hal ini mekanik banyak menggunakan feeling untuk mendapat setingan yang tepat.
“Jadi semua itu tergantung memasangnya, karena harus ada pengukuran yang sempurna biar larinya bisa kencang,” kata Eko.
Berapa dana yang dibutuhkan? Eko menuturkan, diperlukan sedikitnya Rp 5-6 juta untuk bisa merubah motor standar menjadi drag race. Namun hal tersebut juga harus dilihat kondisi mesin motornya apakah masih layak atau tidak. Jika tidak maka anggaran yang diperlukan bisa lebih besar lagi atau memang motor tersebut sama sekali tidak bisa dirubah menjadi drag race.
“Kalau dananya sekitar Rp 5 jutaan, lebih baik milih motor metik karena bugjetnya lebih murah. Lagi pula, sekarang motor matik juga banyak yang turun dalam ajang drag race,” paparnya.
Dengan motor metik maka penggemar motor balap tidak perlu pusing untuk membeli gear ratio yang harganya lumayan mahal. Motor metik menjadi drag race tinggal mengandalkan pada peningkatan stroke/langkah dan bore up. Untuk kedua hal ini, kisaran dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3 jutaan.
Sedangkan uang yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk merubah noken as sesuai kebutuhan, apakah untuk 201 m atau 402 m. Piranti pengapian dan perangkat CVT juga harus dirubah untuk menyesuaikan kebutuhan rubahan. Yang lainya tergantung pada keahlian sang mekanik memanfatkan part yang ada.
Sementara untuk motor dua tak, biaya yang dibutuhkan lebih mahal dari motor metik. Bahkan bisa dua kali lipat karena harga spare part motor dua tak, lumayan mahal. Beberapa  spare part yang harus dirubah dan butuh biaya yang lumayan adalah noken as, piston, naikan Langkah/stroke, bore up, close ratio, final gear dan pengapian.
“Dengan perubahan ini saja, biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 9 jutaan,” jelasnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar